Kumpulan Soal Ilmu Sosial Dasar Bagian 2
Soal.
1. Berikan
makna individu, keluarga & masyarakat
2. Apa yang
dimaksud dengan masyarakat industri & masyarakat non industri
3. Apa yang
dimaksud dengan masyarakat majemuk
4. Mengapa
masyarakat desa cenderung melakukan urbanisasi
Jawab.
1.
A. Individu
Kata “ Individu” berasal
dari kata latin, yaitu individuum, berarti “yang tak terbagi”. Jadi merupakan
suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling
kecil dan terbatas. Arti lainnya adalah sebagai pengganti “orang seorang” atau
manusia perorangan. Disini terlihat bahwa sifat dan fungsi manusia, sebagaimana
ia hidup di tengah-tengah individu lain dalam masyarakat.
Individu bukan berarti
manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai
kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan, dapat kita uraikan,
bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di
dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola
tingkah laku spesifik dirinya.
Makna manusia menjadi
individu apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa
yang bersangkutan. Proses yang meningkatkan ciri-ciri individualitas pada
seseorang sampai pada ia adalah dirinya sendiri, disebut proses individualisasi
atau aktualisasi diri.
Manusia sebagai individu
memiliki tugas pada dirinya sendiri yaitu;
1. Menuntut ilmu pengetahuan,
merekayasa teknologi serta memanfaatkannya untuk kemakmuran dan kesejahteraan.
Kesadaran tersebut mendorongnya untuk terus belajar. Proses belajar berarti
proses perubahan sikap dan perilaku dengan mendapatkan pengalaman dan
pelatihan.
2. Menghiasi diri dan budi
pekerti dengan baik serta akhlak yang terpuji, setiap tindakan dan perbuatan
dalam kehidupan bermasyarakat selalu bercermin pada keindahan dan keelokan budi
pekerti maka akan tercipata kesejukan dalam kehidupan bermasyarakat.
B. Keluarga
Keluarga diartikan sebagai suatu satuan sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial, yang ditandai dengan adanya kerja sama ekonomi. Fungsi keluarga adalah berkembang biak, mensosialisasi, mendidik anak, menolong, melindungi, atu merawat orang-orang tua (jompo). Bentuk keluarga terdiri dari seorang suami, seorang istri, dan anak-anak yang biasanya tinggal dalam satu rumah yang sama ( keluarga inti). Secara resmi terbentuk dari hasil perkawinan.
Secara umum fungsi
keluaraga meliputi;
1. Pengaturan Seksual
Dapat dibayangkan apabila
tidak ada keluarga maka akan terjadi seks bebas yang diakibatkan tidak adanya
pengaturan seksual, oleh karena itu, disinilah fungsi keluarga agar pengaturan
seksual dapat dikontrol dan tidak ada lagi kelahiran di luar nikah.
2. Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk
membentuk keturunan, walaupan banyak yang berpandangan bahwa banyak anak akan
menambah beban hidup, dan ada pula yang mengharapkan banyak anak untuk jaminan
bagi orang tua di masa depan.
3. Sosialisasi
Sebelum bersosialisasi
dalam masyarakat ada halnya kita bersosialisasi terlebih dahulu dalm keluarga
agar terbebtuknya kepribadian, sikap, perilaku, dan tanggapan emosinya,
sehingga ketika kita bermasyarakat dapat diterima dengan baik.
4. Kontrol sosial
Keluarga yang berfungsi
dalam sosialisai, yaitu bagi individu pada saat ia tumbuh menjadi dewasa
memerlukan suatu sistem nilai sebagai semacam tuntunan untuk mengarahkan
aktivitasnya dalam masyarakat, dan berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan
kepribadiannya.
C. Masyarakat
Dalam bahasa Inggris
masyarakat disebut juga society, asal katanya socius yang berarti
kawan. Adapun kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu syirk,
artinya bergaul. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk-bentuk
aturan hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan,
melainkan oleh unsur-unsur lain dalam lingkungan sosial yang merupakan
kesatuan.
Tugas manusia sebagai
anggota masyarakat :
1.
Saling tolong menolong dan
bantu membantu dalam kebajikan
2.
Ikut meringankan beban
kesengsaraan orang lain
3.
Menjaga dan memelihara
keamanan, ketentraman dan ketertiban lingkungan dan masyarakat
4.
Menghindari perkataan dan
tindakan yang menyakitkan orang lain sehingga tercipta ketergantungan yang
saling menguntungkan.
A. Masyarakat non Industri
Secara garis besar, kelompoknasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
(a) Kelompok Primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dan lain sebagainya.
(b) kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.
2.
A. Masyarakat non Industri
Secara garis besar, kelompoknasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
(a) Kelompok Primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dan lain sebagainya.
(b) kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.
B. Masyarakat Industri
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu, tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik, ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula, ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin komplek pembagian kerja, semakin banyak tibul kepribadian individu.
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu, tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik, ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula, ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin komplek pembagian kerja, semakin banyak tibul kepribadian individu.
3.
Masyarakat majemuk (plural) adalah
masyarakat yang terdiri atas kelompok-kelompok, yang tinggal bersama dalam
suatu wilayah, tetapi terpisah menurut garis budaya masing-masing. Kemajemukan
suatu masyarakat patut dilihat dari dua variabel yaitu kemajemukan budaya dan
kemajemukan sosial. Kemajemukan budaya ditentukan oleh indikator-indikator
genetik-sosial (ras, etnis, suku), budaya (kultur, nilai, kebiasaan), bahasa,
agama, kasta, ataupun wilayah. Kemajemukan sosial ditentukan
indikator-indikator seperti kelas, status, lembaga, ataupun power.
4.
Masyarakat adalah
sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi
terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut. Jika dikelompokkan berdasarkan tempat
tinggalnya masyarakat dapat dibagi menjadi 2 yaitu masyarakat perkotaan dan
masyarakat pedesaan. Jika dibandingkan antara perkotaan dan pedesaan di tinjau dari segi
pembangunan serta fasilitas-fasilitas umum jelas sekali terdapat perbedaan.
Diperkotaan fasilitas seperti sekolah, rumah sakit, lokasi hiburan sangat
banyak dan mudah di temui, sedangakan di pedesaan fasilitas-fasilitas tersebut
sangat terbatas. Ketimpangan inilah yang menjadi penyebab tingginya
tingkat perpindahan penduduk dari desa ke kota alias urbanisasi menunjukan
adanya ketimpangan pembangunan yang telah terjadi di Indonesia. Hampir setiap
tahunnya Indonesia selalu dihadapkan dengan permasalahan kebiasaan mudik. Hal
ini menunjukan banyak masyarakat dari desa yang meninggalkan tempat asalnya
menuju kota-besar. Bahkan, menurut catatan Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Kemenakertrans), ada sekitar satu juta orang. Fenomena ini
dinamakan sebagai dampak perkembangan megacities.
Komentar
Posting Komentar